26 May, 2009

Berrrrr..!!!

Mak petungul!
iklan kola nomor satu dunia ini mengingatkan saya dengan kenangan indah masa kecil saya, masa di mana saya masih berstatus pelajar 'putih-biru'.
Dari kecil saya ikut mbah saya. Waktu itu saya inget betul uang jajan Rp 200. Dan saya inget betul saya harus bisa memanage budget segitu.
Opsi pembelanjaan waktu itu:
1. Uang 200 buat ongkos ke sekolah pulang-pergi (ongkos angkot waktu itu Rp 100 bwat pelajar) jadi kalo milih opsi ini, gak ada acara jajan.
2. Brangkat + pulang naek sepeda. Nha ini baru bisa shoping!
Nha, ada satu cerita dimana saya rela ambil opsi ke-2 plus nahan napsu jajan. Critanya gini, seperti biasa sehabis pulang sekolah plus makan siang, saya ikut 'angon' ama anak-anak kampung sebelah komplek perumahan. Jujur saya ngrasa asik sama mereka. Sebenarnya mereka bisa saja moderen, tapi cuma belum dapat kesempatan aja.
Pas lagi asik tiduran dekat sendang ada yg nanya gini
"tik, pernah minum coca-cola"
Saya cuma ngangguk pelan,agak nggak yakin gitu, soalnya seinget saya waktu itu, pernah sih minum itu, tapi kembulan
"kayak apa rasanya tik?"
"air sabun" jawab saya gak yakin juga, soalnya dah lupa karena minum-nya joinan. Yang penting ngejar 'gagah' ama biar glegek-en.
Ya, sebotol cola dulu begitu mewah buat saya.
"bikin mendhem tik?" tanya yang laen-nya. Lugu.
"enggaklah, lha wong halal kok"
Obrolan itu pun berhenti. Singkat. Bikin penasaran mereka. Dan karena nggak tega ngliat mereka penasaran, saya jadi punya tekat buat 'nraktir' mereka minum cola.
Alhasil, selama beberapa hari saya bela-belain ngonthel ma 'puasa' demi ngasih mreka surprise.
Pas hari 'H', di tepi sendang, di tengah rutinitas angon, saya panggi mereka buat ngicipi globalisasi. Menikmati secuil kemewahan. Dan mendekat beberapa jarak pada moderenitas! (Halah, bahasa-nya!)
Alhasil dengan antusias merekapun berkumpul. Blaik! Jumlah kepala yang pingin 'bikin sejarah' gak taunya melebihi kapasitas! Jelan gak sebanding dengan coca-cola yang cuma sebotol!
Buat ngakali, kepaksa saya improf dikit. Saya suruh mreka ambil teko plastik, diisi air minum. Ada juga yang saya suruh minta es batu ke bu fitri yang jualan dhawet. Abis itu..di campur deh!
"oalah, kayak bikin sirup to,tik?"
"he-eh" jawab saya asal. Nyuwun sewu Gusti, kepeksa ngapusi.
Tapi untung mereka nggak ngrasa di kibuli. Soalnya emang terbukti, rasanya kayak air sabun! Mumpluk!
Duh Gusti, kalo inget.

java app:
mobileTar

aplikasi peng-edit theme.untuk sonyeric

25 May, 2009

Ulama Jatim Akan Fatwakan Facebook (Yuni Herlina Sinambela - Okezone)

SURABAYA- Menjalin pertemanan dalam dunia maya dengan memanfaatkan sarana jejaring sosial, seperti Facebook semakin marak. Namun para ulama di Jawa Timur disebut-sebut berencana akan memfatwakan Facebook.
Berdasarkan data internal yang dimiliki lembaga Independen pusat operasional Facebook, Palo Alto California, Amerika Serikat menyebutkan dari 235 juta masyarakat Indonesia, sekira 813.000 pengguna Facebook.
Melejitnya para pengguna Facebook di Indonesia ini menyulut kekhawatiran sekira 700 tokoh muslim di Surabaya, Jawa Timur untuk segera mengeluarkan fatwa terhadap Facebook. Mereka menilai menjamurnya jejaring sosial tersebut dirasa akan memberikan dampak negatif bagi umat Muslim di Indonesia, dan dapat digunakan untuk transaksi seks terselubung.
"Para tokoh muslim atau Imam di Indonesia berpandangan sebaiknya ada fatwa atau batasan aturan dalam jejaring sosial maya, di mana dalam pandangan mereka pergaulan terbuka mampu mengundang birahi atau hasrat yang di dalam ajaran Islam diharamkan," ujar juru bicara Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur Nabil Haroen seperti dilansir Associated Press, Jumat (22/5/2009).
Sesuai ajaran muslim, cara mengantisipasi dari hal yang tidak diinginkan, pihak pesantren masih memperbolehkan para siswanya terdaftar sebagai pengguna Facebook, namun dengan batasan penyaringan dari situs yang berbau porno atau yang mengundang syahwat birahi.
Senada dengan Nabil, anggota Majelis Ulama Indonesia Amidhan mengatakan, dengan bertambahnya pengguna Facebook memungkinkan peluang terbukanya pembicaraan pornografi, dan meningkatnya tingkat perselingkuhan di Indonesia yang tidak sesuai dengan ajaran budaya timur.
Sementara itu, menanggapi kontroversi keberadaan Facebook, juru bicara Facebook Debbie Frost menyatakan, keberadaan situs pertemanan itu adalah jejaring sosial maya yang memudahkan para penggunanya untuk selalu berkomunikasi dan berhubungan satu sama lain, dalam agenda yang positif.

java game:
CounterAttack

MERDEKA

merdeka itu bukan wujud, tapi rasa. banyak yg hidup di sebuah (wujud) negri yg hampir 73 tahun merdeka, tapi tidak merasakan (rasa) kemerdek...