di suatu siang yang panas...
waktu itu mau ke pasar,di dalam KOPATA
namanya masih kosong, slain jalan timik-timik,sesekali kopata kami berhenti di titik-titik -yang di rasa pak sopir- strategis buat nunggu penumpang. kebetulan waktu itu nggak ada kernetnya, terpaksa pak supirnya multi tasking. mengendali angkot supaya baik jalanya plus jadi lead vokal.
asal ada yang berdiri di pinggir jalan, pak supir-pun berusaha menawarkan jasa. di sini inti ceritanya:
kebanyakam orang-orang yang di tawari pak sopir nggak ngasih respon
sepele kan, menggeleng sama saja sudah memberi keputusan. dengan menggeleng, kita secara nggak sadar sudah menyenangkan beberapa orang.
pak supir-pun nggak kecewa kok, kalau dia tahu kita nggak naik angkotnya. daripada cuma diem di pinggir jalan, di tungguin responnya ,eh ndak taunya cuma mau nyebrang.
derajat kita nggak bakal turun kok, umpama kita nggak nyuekin pak supir.
No comments:
Post a Comment